-->
https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Tipe Atasan Di Kantor dan Tips Menghadapinya

Senin, 15 Mei 2023

Memiliki teman kerja satu tim atau atasan yang seru dan nyaman adalah sebuah rezeki tersendiri. Jika dibayangkan, sepertinya tidak akan ada drama kehidupan kantor. Tapi tidak mungkin juga kalau sama sekali tidak ada drama. Yah setidaknya berkuranglah salah satu faktor penyumbang drama-drama kehidupan kantor.

Ngomong-ngomong soal atasan di kantor, ternyata ada banyak tipe atasan loh. Kalau kamu bukan seorang fresh graduate dan pernah setidaknya berpindah ke tim atau perusahaan lain, mungkin sudah pernah mencicipi gaya kepemimpinan antara atasan satu dengan yang lainnya.

Bagaimanapun atasanmu saat ini, mereka memiliki pengaruh dalam perjalanan karirmu. Atasan juga manusia seperti kita. Pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, bukan? Supaya kamu lebih mudah "menerima" dan berdamai dengan atasanmu, Teman Karir akan spill berbagai tipe atasan di kantor dan bagaimana cara menghadapinya.

1. Atasan otoriter

Atasan tipe ini sering memutuskan segala sesuatu secara sendiri tanpa melibatkan atau memberikan kesempatan kepada anggota timnya untuk menyampaikan pendapatnya. Saat memberikan perintah tugas, biasanya tipe atasan ini akan langsung memberikan instruksi dan berharap anggota timnya langsung mematuhinya. Tipe atasan ini juga cenderung tertutup dengan feedback atau pendapat anggota timnya.

Jika kamu bertemu atasan tipe ini, hal yang bisa kamu lakukan adalah mencoba memahami dari sudut pandangnya. Dengan memahami dari sudut pandangnya, kamu menjadi paham akan kebutuhannya. 

Mungkin pada satu moment kamu akan berada disituasi dimana kamu tidak sependapat dengannya. Saat hal tersebut terjadi, tetaplah bersikap profesional dengan tidak melawan secara langsung, Berkomunikasilah dengan jelas dan terarah. Namun pastikan kamu sudah memahami betul instruksi atau apa yang disampaikan oleh atasan tipe otoriter.

Jika kamu merasa tertekan dengan tipe atasan ini, cobalah untuk fokus kepada hasil yang diharapkan oleh atasan ini. Sehingga kamu dinilai sebagai anggota tim yang mampu dipercaya, dengan begitu tekanan yang diberikan akan sedikit berkurang. Selain itu, kamu bisa meminta feedback akan dirimu atau hasil yang sudah kamu kerjakan.

2. Atasan demokratis

Berkebalikan dengan tipe atasan otoriter, atasan tipe ini justru sangat menghargai dan terbuka akan pendapat dan partisipasi anggota timnya. Seringkali tipe atasan demokratis akan mendorong anggota timnya untuk melakukan diskusi sehingga anggota timnya dapat berkontribusi dalam mengambil keputusan tim.

Jika kamu bertemu dengan tipe atasan ini, satu hal yang perlu kamu tunjukkan secara konsisten adalah jadilah anggota yang kolaboratif dan menghargai keputusan final. Atasan tipe ini akan mendorong kerjasama tim. Sebaiknya kamu tidak menyia-nyiakan setiap ada kesempatan untuk menyampaikan ide, pendapat, feedback, maupun kendala yang kamu alami. Jangan sampai kamu dinilai sebagai anggota yang pasif.

Jika hasil keputusan final tidak sesuai dengan pendapatmu diawal, belajarlah untuk menghargai keputusan tersebut dengan bersikap fleksibel dan terbuka. Atasan akan tetap bertanggung jawab atas keputusan final tersebut.

3. Atasan transformasional

Tipe atasan ini sangat baik untuk kemajuan karir kita. Tipe atasan transformasional sangatlah peduli dengan pengembangan dan pertumbuhan anggota timnya, baik secara skill mapun jenjang karirnya. Atasan ini juga mampu membuat lingkungan kerja yang inspiratif, motivasional, dan mendorong anggota timnya untuk mencapai potensi terbaiknya.

Hal yang bisa kamu lakukan jika memiliki atasan tipe ini adalah berusaha memiliki inisiatif yang tinggi karena atsan tipe ini cenderung mendorong anggota timnya untuk mengambil inisiatif ketimbang mendikte. Jika atasan memberikan peluang untuk bergabung dalam sebuah project atau bahkan memberikan kesempatan untuk bertanggung jawab akan hal tersebut, janganlah ragu untuk menawarkan diri.

Selagi kesempatan tersebut dapat mengembangkan kemampuan yang kamu miliki, hal tersebut dapat meningkatkan penilaian positif atasan terhadap dirimu. Jangan ragu untuk mengajaknya berdiskusi secara dua arah dan meminta feedbacknya. Kapan lagi kan punya atasan tapi rasa mentor? Terus belajar dan terbuka dengan hal baru tetap diperlukan ya.

4. Atasan laissez-faire

Atasan tipe ini lebih suka memberikan kebebasan kepada anggota timnya dalam mengatur pekerjaannya sendiri. Atasan tipe laisses-faire hanya akan memberikan sedikit arahan pengawasan kepada anggota timnya ketika mendelegasikan suatu tugas. Atasan ini cenderung memberikan kepercayaan yang besar kepada timnya.

Positifnya jika memiliki atasan tipe ini adalah kita tidak akan merasa tertekan dalam melakukan pekerjaan. Selain itu, karena tipe atasan ini cenderung memberikan pengawasan dan instruksi yang minim, itu artinya kita bisa lebih berinovasi dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

Namun negatifnya adalah, jika kamu masih benar-benar baru akan pekerjaan tersebut atau merupakan fresh graduate yang mungkin masih memerlukan banyak bimbingan, kamu bisa merasakan clueless. Jika kamu memiliki atasan tipe ini, cobalah untuk berinisiatif untuk bertanya dengan jelas mengenai instruksi pekerjaan yang diberikan. Kamu juga bisa bertanya mengenai data atau dokumen yang mungkin diperlukan sebagai referensi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

5. Atasan micromanager

Berkebalikan dengan tipe atasan laisses-faire yang cenderung memberikan kebebasan, tipe atasan micromanager justru akan lebih sering memberikan instruksi yang detail atau terperinci. Tipe atasan ini justru akan sering menanyakan atau melakukan pengecekan terhadap setiap langkah dan progress pekerjaan yang kamu selesaikan. Akan terasa sulit untuk mengembangkan kreativitas jika mendapatkan atasan tipe ini.

Jika kamu mendapat atasan tipe ini, memahami ekspektasi atasan adalah kuncinya. Pastikan kamu memahami betul bagaimana hasil akhir yang diharapkan oleh atasan akan pekerjaan yang didelegasikan ke kamu. Jika kamu tidak benar-benar memahami, maka bersiap-siaplah untuk melakukan revisi berulang kali akan hal-hal detail. Jika ada hal yang kurang jelas, sebaiknya tanyakan diawal supaya kamu dapat bekerja dan menggunakan waktu kerjamu secara efektif.

Kita tidak selalu bisa memilih bagaimana tipe atasan yang akan menjadi pemimpin ditim kita. Namun kita bisa tetap bersikap profesional dan fleksibel dalam menghadapi tipe-tipe atasan yang akan kita temui nanti. Karena bagaimanapun, atasan juga memiliki pengaruh dalam pengembangan karir kita selama kita bekerja dengannya.


Author

Teman Karir

Teman Karir adalah Teman Karir adalah platform yang berisi career hack untuk para job seeker dan pekerja entry level agar dapat mengembangkan kemampuan mereka dan meningkatkan peluang dalam mencapai karir yang di impikan.

Semoga Bermanfaat..
Jangan lupa meninggalkan komentar ya.