Kerja Sesuai vs Tidak Sesuai Jurusan Kuliah: Mana yang Baik?

Beberapa dari kamu yang saat ini baru lulus kuliah atau sedang mencari pekerjaan pasti pernah mengalami dilema terutama dalam memilih pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliah atau tidak. Memangnya itu menjadi hal yang penting? Tentu saja, karena pilihan tersebut akan berpengaruh kepada pengembangan karirmu nanti.

Apakah bekerja harus sesuai dengan jurusan yang kita ambil saat kuliah? Jika dibilang "harus", tidak ada aturan yang mewajibkan seperti itu. Namun untuk beberapa jenis pekerjaan seperti dokter, psikolog, pengacara, apoteker, dsb tentu orang yang menjalaninya harus berasal dari jurusan sesuai perkuliahannya.

Dibalik pro dan kontranya, ada beberapa faktor yang membuat orang akhirnya memutuskan untuk bekerja tidak sesuai dengan jurusan kuliah. Seperti jurusan kuliah yang tidak sesuai dengan passion sehingga ketika lulus memilih bekerja yang sesuai dengan passion, faktor persaingan lapangan pekerjaan, bahkan ada juga karena faktor gaji yang ditawarkan lebih menggiurkan.

Kali ini Teman Karir akan mengupas bagaimana gambaran ketika kamu bekerja sesuai dengan jurusan kuliah dibandingkan tidak sesuai dengan jurusan kuliah dari beberapa sisi.

Skill

Skill yang Teman Karir maksud disini adalah hardskill, bukan softskill. Saat kamu memilih pekerjaan yang sesuai dengan jurusan kuliah, kamu bisa langsung menerapkan ilmu dan kompetensi yang sudah kamu pelajari dari bangku kuliah kedalam pekerjaan yang kamu hadapi didunia kerja. Kamu juga bisa menerapkan pengalaman internship saat masih kuliah dulu. Kamu hanya perlu memperdalam skill yang sudah kamu miliki atau menambah skill lain yang masih berhubungan. Hal tersebut bisa terjadi dengan seiring bertambahnya jam kerja, bimbingan mentor ditempat kerja, atau dengan mengikuti pelatihan.

Sedangkan jika kamu memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliah, kamu perlu mempelajari ilmu dan kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaanmu dari awal. Hal ini tentu akan menjadi tantangan tersendiri jika kamu tidak memiliki mentor. Selain itu, kamu juga memerlukan alokasi waktu tersendiri untuk mempelajarinya, namun akan lebih mudah saat kamu sudah aktif mempelajarinya sejak saat duduk dibangku perkuliahan.

Adaptasi

Hal ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Saat berada dalam dunia kerja, kita tentu perlu beradaptasi dengan budaya kerja, rekan kerja, peraturan, dan termasuk pekerjaan kita sendiri (tugas, target, prosedur). Jika kamu memutuskan memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliahmu, selain kamu yang masih harus belajar skill baru dari awal, disisi lain kamu juga dituntut untuk dapat memberikan hasil performa yang baik atas pekerjaanmu secara bersamaan.

Waktu

Bisa jadi temanmu yang lain dapat naik level lebih cepat karena memutuskan bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya, karena mereka bisa langsung menerapkan ilmu yang didapatkan dan beradaptasi lebih cepat. Berbeda dengan kondisi yang bisa kamu alami, alih-alih sudah pro, kamu masih perlu berjuang untuk menguasai skill yang selama ini tidak diajarkan diperkuliahan karena berasal dari jurusan yang berbeda.

Tetapi tenang saja, hal ini tidak akan menjadi kendala besar jika kamu memiliki kemauan belajar yang kuat dan kamu juga tipe orang yang fast learner. Jika kamu sudah memiliki pengalaman atau portofolio pekerjaan yang sesuai dengan keinginanmu,  meskipun berbeda dengan jurusan kuliah, maka hal ini tidak akan menjadi masalah besar buatmu.

Itulah tiga poin menurut Teman Karir sebagai gambaran yang akan kamu hadapi jika kamu memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan jurusan kuliahmu. Apapun pilihan kamu, pastikan kamu memahami dan bertanggung jawab terhadap konsekuensinya ya. Selagi kamu menikmati pekerjaanmu dan dapat menunjukkan hasil kinerja yang baik, berkarir tidak sesuai dengan jurusan kuliah tidaklah menjadi masalah yang besar.