https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

6 Jenis Emosi Dasar dan Pengaruhnya terhadap Perilaku Manusia

Jumat, 04 Oktober 2019

Cara kita hidup dan berinteraksi dengan banyak orang dipengaruhi oleh berbagai jenis emosi. Jika kamu menyadarinya, beberapa tindakan yang kita ambil dan persepsi yang kita miliki sangat dipengaruhi oleh emosi yang kita alami setiap hari.

Berbagai teori mulai bermunculan untuk mengidentifikasi berbagai jenis emosi yang kita miliki dan mengkategorikan serta menjelaskankan emosi yang kita rasakan itu.

Psikolog Paul Eckman (1970-an) adalah satu diantaranya, ia memperkenalkannya sebagai emosi dasar, ia juga meyakini bahwa emosi dasar yang ia sarankan adalah emosi yang bersifat universal dalam seluruh budaya manusia.

Emosi dasar menurut Paul Eckman terdiri dari kebahagiaan, kesedihan, jijik, ketakutan, kejutan dan kemarahan. Pada perjalananya, ia juga memperluas daftar emosi dasarnya untuk memasukkan hal-hal seperti kesombongan, rasa malu dan kegembiraan.

Menggabungkan Emosi: Psikolog Robert Plutchik mengenalkan “Roda Emosi” yang bekerja layaknya roda warna. Menurutnya, emosi tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan dapat membentuk berbagai pengalaman emosional yang kompleks.

Konsep ini mengangap bahwa emosi dasar layaknya sebagai penyangga. Emosi yang lebih kompleks adalah penggabungan dari beberapa emosi dasar tersebut. Misalnya saja emosi dasar seperti sukacita dan kepercayaan dapat digabungkan untuk menciptakan cinta.

Berikut Emosi Dasar dan Dampaknya Pada Perilaku Kita.


Kebahagiaan

Dari semua jenis emosi, kebahagiaan cenderung menjadi satu-satunya yang diperjuangkan oleh semua orang. kebahagiaan sering digambarkan sebagai keadaan emosional yang menyenangkan dengan ditandai perasaan puas, gemberi, dan sejahtera. Topik mengenai kebahagiaan menjadi salah saatu yang paling berkembang sejak (1960-an) dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk psikologi positif.

Kebahagiaan ini dapat diekspresikan dengan;

Wajah yang tampak tersenyum

Bahasa tubuh yang tampak seperti santai

Nada suara yang ceria dan menyenangkan

Meski kabahagiaan dianggap sebagai salah satu emosi dasar manusia, hal yang kita pikir dapat menciptakan kebahagiaan cenderung sangat dipengaruhi oleh bagaimana budaya kita. Terkait apa yang membuat seseorang bahagia  sebenarnya sangat kompleks dan sangat bersifat subjektif.

Sejak lama, kebahagiaan juga telah dikaitkan dengan kesehatan. Hasil berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa kebahagiaan itu berperan dalam kesehatan fisik dan mental, umur yang lebih lama, hingga kepuasan terhdap pernikahan.

Sebaliknya, ketidak bahagiaan juga berakibat pada kesehatan yang bururk, Stress, kegelisahan, depresi dan kesepian hingga penurunan harapan hidup adalah hal yang mungkin dapat terjadi akibat ketidakbahagiaan.

Kesedihan

Kesedihan adalah jenis emosi yang sering didefinisikan sebagai keadaan emosi sementara yang ditandai oleh perasaan kecewa, kesedihan, keputusasaan, ketidaktertarikan dan suasana hati yang sendu.

Jenis dan dalamnya kesedihan yang dirasakan bergantung dari penyebab dan cara kita dalam menghadapinya.

Kesedihan kadang membuat orang-orang yang mengalaminya akan menghadapi masalah dengan menhindar dari orang-orang, mengobati seorang diri, hingga memikirkan hal-hal negatif. Padahal, hal itu bisa membuat kita makin larut dalam kesedihan yang berkepanjangan.

Ketakutan

Emosi jenis ini sangat kuat dan memainkan peran penting dalam bertahan hidup. Hal itu terjadi karena, saat kamu berada dalam sebuah bahaya dan merasakan ketakutan, kamu akan mengalami sebuah respon yang dikenal sebagai pertarungan atau lari.

Otot-ototmu mungkin akan menjadi tegang, detak jantung dan pernafasan meningkat hingga membuat pikiranmu selalu waspada. Respon itu berusaha membantumu memastikan bahwa kamu siap menghadapi sebuah ancaman secara efektif atau tidak,

Emosi ketakutan ditandai dengan ekspresi wajah tampak melebarkan mata, menarik dagu. Secara fisiologis, seperti pernafasan dan detak jantung menjadi cepat.

Ketakutan adalah respon emosional terhadap ancaman langsung. Kamu dapat mengembangkan sebuah reaksi yang mirip dengan ancaman yang diantisipasi dan inilah yang umumnya dianggap sebagai kecemasan.

Sebagian orang bahkan mencari situasi yang memicu ketakutan. Olahraga ekstrem dan sensai lain bisa menimbulkan rasa takut, namun sebagian dari kita justru menjadi berkembang dan menikmati perasaan seperti itu

Ketika kamu terbiasa berada pada situasi ketakutan, akan menyebabkan kamu menjadi akrab dan terjadi aklimatisasi, yang justu mengurangi perasaan takut dan cemas. Konsip itulah yang menjadi dasar dari terapi pemaparan, dimana orang-orang dengan secara bertahap akan terpapar pada hal yang membuatnya takut secara terkendali dan aman. Akhirnya perasaan takut menjadi hilang.

Menjijikkan

Selain ketiga emosi dasar tersebut, emosi lainnya menurut Eckman adalah rasa jijik. Emosi jenis ini ditandai dengan berpaling dari objek jijik, reaksi fisik seperti ingin muntah atau muntah, mengerutkan hidung dan melengkungkan bibir atas.

Rasa jijik dapat berasal dari berbagai hal, seperti, rasa, pemandangan, atau mungkin bau yang tidak menyenangkan.

Peneliti percaya bahwa emos ini berevolusi sebagai reaksi terhadap makanan yang mungkin berbahaya. Misalnya, ketika kamu mencium atau merasakan makanan yang rasanya tampak buruk, maka, jijik adakah respon yang khas.

Jijik bisa menjadi respon tubuh untuk terhindar dari hal-hal yang mungkin membawa penyakit.

Jijik juga bisa dalam hal moral, misalnya orang-orang akan merasa jijik jika melihat orang-orang melakukan tindakan yang tidak menyenangkan, tidak bermoral atau mungkin jahat.

Marah

Emosi jenis ini juga merupakan emosi yang sangat kuat, dapat ditandai dengan perasaan permusuhan, agitasi, frustasi dan antagonism terhadap orang lain. Sama halnya dengan rasa takut, kemarahan dapat membuatmu bertahan atau lari terhadap sesuatu. Misalnya ketika ancaman datang dan membuatmu marah, kamu mungkin cenderung untuk menghadapinya atau lari untuk melindungi dirimu.

Mengerutkan kening atau melotot, berpaling, nada suara yang tampak kasar atau berteriak, respon fisiologis yang berkeringat atau memerah, berperilaku agresif seperti memuku, menendang atau mungkin melempar benda adalah respon yang dihasilkan dari kemarahan.

Kemarahan akan menjadi sebuah maslah jika itu dikeluarkan secara berlebihan atau diungkapkan dengan cara yang tidak sehat (berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain). Kemarahan yang mulai tidak terkendli dapat berubah dengan epat menjadi agresi, atau kekerasan.

Emosi ini memiliki konsekuensi pada mental dan fisik. Kemarahan yang berlebihan akan membuatmu sulit untuk mengambil keputusan yang rasional dan akan mungkin pula akan berdampak pada kesehatan fisikmu juga

Terkejut

Kejutan biasanya terjadi dengan sangat cepat dan ditandai dengan respon fisiologis setelah sesuatu terjadi.

Emosi jenis ini bisa menjadi hal yang positif, negative atau mungkin netral. Kejutan yang tidak menyenangkan dapat terjadi saat seseorang sedang mengagetkanmu dan berdandan tanpak menyeramkan. Contoh emosi terkejut yang menyenangkan mungkinakan ditunjukkan saat tanpa kamu sadari orang terdekatmu sedang menunggumu pulang kerumah untuk merayakan hari ulang tahunmu.

Bahasa tubuh orang terkejut dapat berupa, alis yang terangkat, mata yang melebar dan mulut yang terbuka.

Respon fisik, seperti melompat

Respon verbal seperti berteriak, menjerit atau megap-megap.

Kejutan juga merupakan jenis emosi yang dapat memicu respn bertarung atau lari. Ketika terkejut, kamu akan merasa seperti mendapatkan suntikan adrenalin yang membantu mempersiapkan dirimu untuk bertarung atau melarikan diri.

Jenis Emosi Manusia yang lain

Keenam emosi dasar manusia yang dijelaskan oleh Eckman hanyalah sebagian dari banyaknya jenis emosi yang bisa kamu alami. Teori Eckman menunjukkan emosi manusia yang universal di seluruh dunia. Namun berbagai penelitian dan teori terus berupaya untuk menggambarkan jenis emosi lainnya.

Eckman pada akhirnya menambahkan sejumlah emosi lain kedalam daftarnya namun tidak sama dengan enam emosi dasar yang sebelumnya dijelaskan. Hal itu karena emosi ini tidak semuanya dapat di gambarkan dengan ekspresi wajah. Beberapa diantaranya adalah;

Hiburan
Kepuasan
Kegembiraan
Penghinaan
Malu
Bantuan
Kebanggaan
Kesalahan
Kepuasan

Teori Emosi Lainnya.

Teori mengenai emosi dari Eckman mungkin menjadi salah satu teori mengenai emosi dasar manusia yang paling terkenal. Namun tidak semua ahli sepakat dengan mengklasifikasikan emosi hanya pada enam jenis saja.

Sebagai contoh, beberapa peneliti menyebut bahwa hanya ada dua atau tiga emosi dasar. Adapula yang memandang bahwa emosi berbentuk hirarki. Emosi primer seperti cinta, kegembiraan, kejutan, kemarahan dan kesedihan sementara emosi lainnya masuk dalam kategori sekunder seperti kasih saying dan kerinduan.

Emosi sekunder sendiri bahkan dapat dipecah lagi menjadi apa yang kita kenal sebagai emosi tersier. Emosi sekunder kasih saying termasuk emosi tersier seperti menyukai, peduli, kasih saying dan kelembutan.

Studi (2017) menunjukkan bahwa ada emosi yang lebih mendasar dari apa yang sebelumnya telah diyakini. Studi yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences, telah mengidentifikasi 27 kategori emosi yang berbeda dan saling berhubungan.

Emosi bukanlah keadaan yang terjadi secara terpisah. Sebaliknya penelitian itu menunjukkan bahwa ada gradie emosi yang menunjukkan bahwa emosi yang berbeda saling terkait satu sama lain.

Semoga Bermanfaat..
Jangan lupa meninggalkan komentar ya.